Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Koding Jadi Pelajaran Baru di SDN Karduluk IV: Anak Desa Belajar Logika Digital Sejak Bangku Sekolah Dasar

Pragaan – Di tengah derasnya arus digital, SDN Karduluk IV Pragaan tidak ingin anak-anaknya sekadar menjadi pengguna teknologi. Melalui program pembelajaran koding, sekolah ini justru mengarahkan siswanya menjadi “pencipta” di balik layar, membekali mereka dengan logika pemrograman sejak dini.




Suasana kelas koding pada Kamis (14/8) berbeda dari kelas biasa. Alih-alih deretan buku tulis, layar laptop dan proyektor. Siswa tampak antusias belajar hal baru yang baru diterapkan pada tahun ajaran 2025-2026 di sebagian sekolah.

Kepala SDN Karduluk IV, Widayanti, menegaskan bahwa koding bukan hanya soal teknologi.

“Kami ingin anak-anak terbiasa berpikir sistematis, mencari solusi, dan berani bereksperimen. Koding adalah media yang efektif untuk melatih hal itu,” katanya.

Siswa kelas 5 dan 6 berkumpul dalam satu ruangan bersama guru pengajar koding. Mereka baru memulai belajar tahun ini sehingga dua kelas dijadikan satu ruangan untuk belajar bersama. 

Menariknya, program ini tidak berdiri sendiri. Komite Pancasona SDN Karduluk IV ikut mendukung keberlanjutan kegiatan. Para orang tua pun mendukung, meski awalnya sebagian sempat ragu apakah anak SD terlalu dini untuk belajar koding.

“Awalnya kami khawatir anak jadi terlalu sering main laptop. Tapi ternyata di kelas, mereka belajar sambil melatih logika dan kerja sama. Kami senang anak-anak tidak hanya main game, tapi bisa membuat game,” ungkap Farida, salah satu wali murid.

Menurut guru pengampu, koding juga dipadukan dengan mata pelajaran lain. Misalnya, membuat animasi interaktif untuk materi IPA, atau simulasi matematika sederhana. Dengan cara ini, koding tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi jembatan lintas mata pelajaran.

Di balik layar, sekolah sadar bahwa tantangan era digital menuntut siswa punya literasi teknologi sejak dini.

“Jika kita tidak menyiapkan mereka, anak-anak desa akan tertinggal dari teman-temannya di kota. Dengan koding, mereka punya bekal sama rata,” tegas Dwi Irfandy Rachman, guru kelas 5 yang aktif baru-baru ini mengikuti diklat pembelajaran mendalam.

Koding di SDN Karduluk IV bukan sekadar proyek teknologi, tapi simbol bahwa pendidikan di desa juga mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman.

Posting Komentar untuk " Koding Jadi Pelajaran Baru di SDN Karduluk IV: Anak Desa Belajar Logika Digital Sejak Bangku Sekolah Dasar"