"Batman Teacher Paparkan Mimpi Besar Lewat Pembelajaran Mendalam"
Sumenep (27/08/2025) – Julukan “Batman Teacher” mungkin terdengar unik untuk seorang kepala sekolah. Tapi begitulah dunia pendidikan mengenal Widayanti, Kepala SDN Karduluk IV. Ia dijuluki demikian karena buku viralnya berjudul "Batman Teacher" yang menjadi karya terbaik dalam diseminasi literasi nasional kemendikbud pada tahun 2017 lalu. Semangatnya yang tak kenal lelah, bahkan kerap dianggap hadir di mana-mana untuk mengawal perubahan yang lebih baik di sekolah-sekolah.
Julukan itu kian terasa saat Widayanti mengikuti program On the Job Learning (OJL) pembelajaran mendalam. Di forum itu, ia tampil memaparkan kondisi riil sekolah yang dipimpinnya—dari aset, program, hingga strategi penyelarasan visi misi agar benar-benar menyatu dengan semangat pembelajaran mendalam.
“Kami sadar SDN Karduluk IV hanyalah sekolah dasar di pelosok. Tapi kami ingin memantaskan diri menjadi sekolah yang melayani anak-anak dengan penuh cinta, dengan pembelajaran yang bermakna. Itulah kenapa kami selalu berusaha mengaitkan visi, misi, dan tujuan dengan praktik nyata di kelas,” ungkap Widayanti saat sesi presentasi.
Mengelola Aset dengan Cermat
Dalam paparannya, Widayanti menjabarkan aset sekolah yang menjadi modal berharga. Mulai dari sarana prasarana seperti ruang kelas, perpustakaan, musholla sederhana, halaman sekolah yang jadi ruang belajar terbuka, hingga sumber daya manusia guru yang sebagian besar penuh semangat dan berdedikasi.
“Guru adalah ujung tombak kami. Dengan pelatihan, berbagi praktik baik, dan kolaborasi, kami terus dorong mereka agar mampu menghadirkan pembelajaran mendalam yang tidak hanya mengejar nilai, tapi juga karakter,” jelasnya.
Tak kalah penting, peran komite dan wali murid juga ditonjolkan. Di Karduluk IV, komite sekolah bukan sekadar nama, tapi mitra nyata. Mereka dilibatkan dalam setiap program, mulai dari penguatan literasi, pengawasan kegiatan ekstrakurikuler, hingga menjembatani komunikasi dengan masyarakat.
“Wali murid di sini punya kepedulian tinggi. Mereka ikut menjaga sekolah, bahkan sering membantu ketika ada hal yang perlu dijembatani dengan masyarakat dan alumni,” tambahnya.
Lingkungan Jadi Laboratorium Hidup
Kekuatan lain yang dimiliki SDN Karduluk IV adalah lingkungan sekitar sekolah. Dengan halaman yang cukup luas, Widayanti menjadikan halaman sebagai ruang belajar terbuka dengan berbagai program seperti senam rutin, pembacaan yasin dan aktivitas pembelajaran luar kelas lainnya.
“Anak-anak belajar tidak hanya dari buku, tapi juga dari apa yang mereka lihat, sentuh, dan alami sehari-hari. Itulah esensi pembelajaran mendalam: dekat dengan kehidupan nyata,” tegasnya.
Penyelarasan Visi dan Misi
Di hadapan peserta OJL, Widayanti menjelaskan bagaimana visi sekolah—menjadi sekolah unggul dalam prestasi, berkarakter, dan beriman—diturunkan ke misi dan tujuan operasional per semester.
Ia memberi contoh konkret: program salat duhur berjemaah, penguatan tahfidz Juz Amma, hingga kegiatan literasi di kelas dan perpustakaan. Semua ini, menurutnya, bukan kegiatan tambahan, melainkan pengejawantahan visi sekolah dalam praktik pembelajaran.
“Visi bukan sekadar tulisan di dinding. Visi harus hidup, terasa dalam kegiatan sehari-hari, dan memberi arah bagi setiap langkah guru maupun siswa,” tandasnya.
Batman Teacher dengan Mimpi Tinggi
Julukan “Batman Teacher” tak hanya soal kerja keras. Bagi Widayanti, itu simbol bahwa ia ingin selalu sigap hadir untuk sekolahnya, kapan pun dibutuhkan. Ia percaya, perubahan besar lahir dari mimpi besar yang dijalankan dengan konsistensi.
“Kami tidak ingin sekolah ini jalan di tempat. Anak-anak harus merasakan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan, orang tua merasa terbantu, dan guru merasa terus bertumbuh. Itu mimpi saya, dan saya akan terus menjaganya,” tutupnya dengan mata berbinar.
Batman Teacher, memang layak disandangnya dan selalu menginspirasi
BalasHapusterima kasih Bapak Matrasit, kepala sekolah yang menginspirasi
BalasHapus