Kolaborasi Bermakna di SDN Karduluk IV: Komite Sekolah Turun Tangan Mengajar Diniyah
Bukan sekadar wacana, program ini telah berjalan dengan sistematis sejak awal tahun ajaran 2025/2026. Uniknya, sejumlah anggota komite sekolah yang terdiri dari tokoh masyarakat dan wali murid turut mengajar langsung materi akhlak dan Al-Qur’an, mendampingi guru-guru formal dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik.
| Ustad Affan Riady Ketua Komite |
Kepala SDN Karduluk IV, Widayanti, M.Pd., menegaskan bahwa langkah ini lahir dari kesadaran kolektif bahwa pendidikan akhlak tidak cukup hanya dibebankan pada guru agama, tetapi harus ditopang kolaborasi lintas peran.
“Kami tidak ingin Madrasah Diniyah sekadar formalitas. Maka kami ajak komite sekolah untuk hadir tidak hanya di meja rapat, tapi juga di ruang kelas — bersama-sama menanamkan adab, iman, dan ilmu kepada anak-anak,” tegasnya.
Pelajaran diniyah dilaksanakan secara berkala setiap pekan, berfokus pada tahfidz Juz Amma, adab islami, praktik wudhu dan salat, serta pembiasaan dzikir dan doa harian. Kegiatan ini diposisikan sebagai penguatan karakter siswa.
Salah satu tokoh yang terlibat aktif adalah Bapak Imam Abrori, wali murid kelas 5 sekaligus anggota komite, yang rutin mengajar materi adab dan akhlak.
“Kami tidak hanya ingin anak kami pintar, tapi juga tahu sopan santun dan punya bekal agama. Kalau sekolah membuka ruang bagi kami untuk terlibat, ini bentuk tanggung jawab moral kami,” katanya dengan tegas.
Dari sisi implementasi, program ini mencerminkan prinsip-prinsip transformatif berbasis komunitas: partisipatif, kolaboratif, dan kontekstual. Guru dan komite bersama-sama merancang materi, jadwal, serta pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan akrab bagi siswa.
Dika Lusia Musrifah., guru kelas 1 yang turut membina program ini menuturkan bahwa siswa sangat antusias mengikuti kegiatan diniyah karena suasananya yang berbeda dan lebih dekat secara emosional.
“Kegiatan diniyah ini bukan mengajar dari podium. Anak-anak belajar langsung dari orang yang mereka kenal, bahkan dari orang tua temannya sendiri. Itu membuat nilai-nilai yang diajarkan terasa nyata,” ujarnya.
Program Madrasah Diniyah SDN Karduluk IV tidak hanya memperkuat identitas keagamaan siswa, tetapi juga mempererat hubungan sekolah dan masyarakat. Melalui pola ini, sekolah telah membangun ekosistem belajar berbasis nilai, di mana pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, bukan tugas tunggal lembaga formal.
Rencana ke depan, SDN Karduluk IV akan menyusun kurikulum diniyah integratif dan mengembangkan program pembinaan calon pengajar dari lingkungan wali murid, guna memperluas jangkauan materi dan konsistensi pelaksanaan.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka pendekatan pembelajaran mendalam dan Profil lulusan, langkah ini menjadi bukti bahwa transformasi pendidikan bukan hanya soal teknologi dan modul, tetapi keberanian membuka ruang partisipasi seluas-luasnya — termasuk bagi orang tua, komite, dan masyarakat.
#KemitraanPendidikan #MadrasahDiniyahSekolah #PenguatanAkhlak #SDNKardulukIV
Posting Komentar untuk "Kolaborasi Bermakna di SDN Karduluk IV: Komite Sekolah Turun Tangan Mengajar Diniyah"