Program Sehat dan Lestari: SDN Karduluk IV Rutin Berikan Jamu Gratis, Bulan Ini Sajikan Sinom untuk Atasi Cuaca Panas

Sumenep — SDN Karduluk IV terus menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkan gaya hidup sehat berbasis kearifan lokal. Melalui program “Ayo Minum Jamu Gratis” yang sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu, sekolah ini rutin memberikan minuman jamu tradisional bagi seluruh warga sekolah.

Setiap bulan, jamu yang disajikan selalu berbeda. Ada kalanya beras kencur untuk menambah energi, kunyit asam untuk menjaga daya tahan tubuh, temulawak untuk menambah nafsu makan, dan jahe madu untuk menghangatkan badan. Sementara untuk bulan Oktober ini, sekolah memilih menyajikan jamu sinom — minuman segar dari campuran daun asam muda dan rempah alami yang menyejukkan tubuh.

Kepala SDN Karduluk IV, Widayanti Rose, menjelaskan bahwa pilihan jamu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi cuaca.

“Bulan ini cuacanya sangat panas, jadi kami memilih sinom agar tubuh anak-anak tetap segar dan tidak mudah dehidrasi. Ini bagian dari edukasi hidup sehat dan mencintai produk alami Indonesia,” ujarnya.

Program yang dilaksanakan sebelum kegiatan makanan bergizi gratis ini menjadi agenda rutin yang dinantikan siswa. Setiap bulan, ratusan gelas jamu dibagikan untuk seluruh siswa SD, anak-anak TK binaan, guru, kepala sekolah, dan jika masih tersisa juga untuk wali murid.

Suasana pagi di halaman sekolah tampak semarak. Anak-anak berbaris rapi sambil tersenyum meneguk jamu sinom yang berwarna kekuningan. Meski ada yang mengerutkan dahi karena rasa asamnya, sebagian besar siswa menikmatinya sambil bersorak gembira.

Guru kelas, Bu Wasilah, mengungkapkan bahwa kegiatan ini membawa banyak manfaat, bukan hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk membangun kebersamaan.

“Anak-anak belajar tentang budaya minum jamu, tentang pentingnya menjaga tubuh, dan juga menghormati warisan leluhur kita,” tutur Bu Wasilah.

Program “Ayo Minum Jamu Gratis” menjadi bukti nyata bahwa SDN Karduluk IV tidak hanya fokus pada kecerdasan akademik, tetapi juga pada pendidikan karakter, kesehatan, dan pelestarian budaya lokal.

“Kami ingin siswa tumbuh sehat, cerdas, dan bangga dengan budaya bangsa sendiri. Sinom hanyalah satu dari sekian jamu yang akan terus kami kenalkan setiap bulan,” pungkas Widayanti Rose dengan senyum optimis.

Lokasi:

Berbagi :