Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kepala Sekolah Sumenep Berbagi Praktik Baik dalam Inkuiri Kolaboratif : Dari Kangean hingga Karduluk

Sumenep – Sebanyak 15 kepala sekolah dari wilayah daratan dan kepulauan Sumenep 4 mengikuti Diklat Pembelajaran Mendalam yang dibimbing oleh Ibu Hermin, fasilitator berpengalaman dalam program kepemimpinan pembelajaran bertempat di Aula Merdeka SDN Karduluk IV.

Dalam kegiatan ini, masing-masing kepala sekolah menyampaikan praktik inkuiri kolaboratif yang telah mereka jalankan di sekolah masing-masing.



Kepala SDN Karduluk IV, Ibu Widayanti, menuturkan bagaimana sekolahnya mengembangkan program pembelajaran mengukir sebagai penguatan kearifan lokal.

“Melalui kegiatan mengukir, siswa tidak hanya berlatih keterampilan tangan, tetapi juga belajar sabar, teliti, dan bangga terhadap budaya lokal,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan inovasi komite mengajar yang melibatkan wali murid secara langsung dalam pembelajaran. Guru-guru SDN Karduluk IV pun mengintegrasikan life skill dalam pelajaran, sehingga pembelajaran benar-benar bermakna bagi anak-anak.




Kepala SDN Gedding 2, Ibu Fatmiyatun, memaparkan program Kantin Kasih yang menjadi wadah pembelajaran sosial bagi siswa.

“Kantin ini bukan hanya tempat jajan, tapi juga mengajarkan anak-anak tentang gotong royong dan peduli pada sesama,” jelasnya.



 

Kepala SDN Saseel II menekankan fokus pada pembinaan olahraga untuk menanamkan kedisiplinan dan kebersamaan.

Sementara itu, Bapak Agus, Kepala SDN Panaongan III, menyoroti pentingnya pendampingan guru.

“Di sekolah kami, guru belum ada yang ikut diklat. Maka saya merasa perlu mendampingi mereka langsung agar mampu mendesain dan menerapkan pembelajaran mendalam,” ungkapnya.





Diklat ini dilaksanakan di bawah koordinasi Sumenep 4 dengan menghadirkan kepala sekolah dari wilayah daratan dan kepulauan.


Menurut fasilitator, Ibu Hermin, inkuiri kolaboratif yang dipaparkan menjadi bukti bahwa kepala sekolah mampu menyesuaikan pembelajaran mendalam dengan kondisi sekolah masing-masing.

“Setiap kepala sekolah punya cara unik, dan semua itu berangkat dari kebutuhan nyata di sekolahnya,” katanya.


Hasil diklat memperlihatkan ragam praktik baik yang bisa ditiru dan dikembangkan. Mulai dari penguatan kearifan lokal lewat mengukir, penanaman karakter lewat kantin kasih, pembinaan olahraga, hingga pendampingan guru dalam mendesain pembelajaran mendalam.

Posting Komentar untuk "Kepala Sekolah Sumenep Berbagi Praktik Baik dalam Inkuiri Kolaboratif : Dari Kangean hingga Karduluk"