Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berbagi dari Hati, Bahagia Tanpa Henti: Aksi Siswa SDN Karduluk IV di Jalanan

Siswa menyumbangkan mie dan uang



Ramadan bulan penuh berkah, di bulan ini dilipatgandakan segala kebaikan. Karena itulah, banyak orang berlomba dalam kebaikan, termasuk saling berbagi. Di sudut-sudut kota dan pusat perkantoran, takjil dibagikan dengan sukacita menjelang waktu berbuka. Namun, bagaimana jika para siswa SD yang ingin berbagi takjil justru tidak bisa turun ke jalan saat sore hari? Apakah semangat berbagi mereka akan pudar? Tidak bagi siswa SDN Karduluk IV. Meski masuk sekolah di pagi hari dan tidak bisa membagikan takjil seperti kebiasaan umum, mereka tidak kehilangan ide. Dengan kreativitas sederhana namun penuh makna, mereka berinisiatif berbagi takjil kering berupa parcel mie instan.




Senin 17 Maret 2025, SDN Karduluk IV di jalan Pamekasan Sumenep dipenuhi suasana semangat berbagi. Siswa-siswi dari semua kelas datang dengan membawa takjil mie instan dalam kantong plastik. Inisiatif berbagi takjil kering ini lahir dari diskusi ringan antara guru dan siswa.




“Anak-anak ingin berbagi takjil, tapi karena sekolah hanya masuk pagi, mereka tidak bisa turun ke jalan saat waktu berbuka. Akhirnya, mereka berinisiatif berbagi takjil kering berupa parcel mie instan yang bisa dinikmati kapan saja,” jelas Bu Dika Lusia Musyrifah, salah satu guru yang mendampingi kegiatan ini.



Tak ada paksaan dalam aksi berbagi ini. Siswa dengan sukarela menyumbangkan mie instan sesuai kemampuan mereka. Ada yang membawa satu bungkus, ada yang dua atau tiga. Bahkan di kelas dua, seperti yang diceritakan Bu Zaitunah, ada siswa yang tidak hanya membawa mie instan, tetapi juga menyumbangkan uang seharga mie instan untuk dibelikan tambahan parcel. “Bahkan ada yang langsung menyumbang satu kardus,” tambahnya.

Di kelas lima, program berbagi ini sudah terjalin dengan kebiasaan baik yang telah terbentuk sebelumnya. Menurut Bu Wasilah, mereka memiliki sistem jimpitan mingguan yang biasanya digunakan untuk kegiatan sosial. Ketika program berbagi takjil kering ini diumumkan, wali murid sepakat mengambil sebagian dana jimpitan untuk membeli mi instan yang akan dibagikan.

Momen berbagi pun tiba. Siswa-siswi, didampingi para guru, turun ke jalan membagikan parcel mie instan kepada pengendara yang lewat, pedagang kecil, dan warga sekitar yang membutuhkan. Meskipun mereka tidak bisa merasakan momen membagikan takjil menjelang magrib, kebahagiaan tetap terpancar dari wajah mereka. Senyum penerima parcel pun menjadi balasan yang lebih dari cukup bagi mereka.

     Lebih dari sekadar aksi sosial, kegiatan ini adalah bentuk nyata pendidikan karakter yang ditanamkan di SDN Karduluk IV. Anak-anak tidak hanya belajar tentang berbagi, tetapi juga tentang kreativitas dalam berbuat kebaikan. Ramadan tahun ini pun menjadi lebih bermakna bagi mereka—bukan karena jumlah parcel yang mereka berikan, tetapi karena ketulusan yang mereka tanamkan.
















Posting Komentar untuk "Berbagi dari Hati, Bahagia Tanpa Henti: Aksi Siswa SDN Karduluk IV di Jalanan"